Sabtu, 26 Mei 2012

LULUS... LULUS... HURA-HURA

       Prestasi kelulusan siswa SMU/SMK di Kota Semarang yang mengikuti Ujian Nasonal (UN) untuk tahun ini meningkat jika dibandingkan dengan hasil UN tahun lalu. Tahun 2012 ini persentase kelulusan untuk tingkat SMU mencapai 99,87 persen, sementara tahun 2011 silam prosentase kelulusannya 99,85 persen.
       Tapi, apakah hanya sekedar lulus? Lantas corat-coret baju, konvoi di jalanan, hura-hura, dan sebangsanya yang pada hakekatnya anak-anak yang lulus ini seakan tidak mengerti arti kelulusan. Pernahkah mereka berfikir apa arti kelulusan? Pernahkah mereka tahu apa makna lulus?
       Jangankan anak-anak yang baru saja lulus tidak melampiaskan kegembiraan ketika tahu bahwa dirinya lulus. Guru dan kepala sekolah saja ada yang syukuran jika muridnya bisa lulus 100%. Bahkan Kepala Dinas Pendidikan juga demikian bangganya ketika prosentase kelulusan di wilayah kerjanya meningkat. Tetapi pernahkan mereka tahu arti dan makna lulus itu sendiri?
       Jika mereka tidak tahu arti dan makna lulus .... maka hancurlah pendidikan kita! Sekolah hanya mentargetkan kelulusan, tanpa ada perubahan. Padahal makna pendidikan yang sesungguhnya adalah proses perubahan sikap dan perilaku, bukan sekedar kelulusan yang hanya ditunjukkan oleh besaran angka atau nilai.
       .... Dan selama ini,... pendidikan di Indonesia belum merubah sikap dan perilaku, tetapi justru mencetak manusia dengan perilaku menyimpang.
      

Inilah contoh perilaku menyimpang yang direstui oleh para guru ..... Semoga besok bisa berubah


Kamis, 03 Mei 2012

Siapa sangka, bahwa mereka adalah anak-anak jalanan yang gigih menuntut ilmu.
Kami berusaha mengangkat mutiara-mutiara yang tercecer di jalanan.
Foto diambil ketika Pejabat dari Direktorat Pembinaan SMP Kemdibud berkunjung ke tempat pembelajaran anak-anak jalanan di Yayasan Terang Bangsa Semarang, bulan April 2012.
Adakah di antara Bapak/Ibu para dermawan berminat untuk ikut bergabung dengan kami dalam rangka membantu mencerdaskan mereka?